Bagi saya, buku tematik SD
kurikulum 2013 tak lebih dari buku ‘gado-gado’, tidak mempunyai arah yang
jelas, campur-campur enggak karuan. Alih-alih sebagai model pembelajaran
yang integratif, ternyata hanya pemaksaan penggabungan berbagai materi pelajaran
ke dalam satu tema. Yang terjadi adalah kesan ‘ngawur’, tidak ada kaitan antara
materi satu dengan yang lainnya, malah sungguh membingungkan.
Buku tematik SD kurikulum 2013 setiap
jenjang kelasnya terdiri dari lebih kurang 9 tema, setiap tema menghabiskan 1
buah buku cetak. Jadi ada 9 buku pegangan setiap jenjang kelas dalam 1 tahun.
Bandingkan dengan kurikulum sebelumnya (KTSP) di mana setiap buku mewakii 1
bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang jumlahnya justru lebih sedikit
dan simpel dibandingkan dengan 9 tema tersebut dalam kurikulum 2013 ini (ada 7 : IPA, Matematika, B.Indonesia, IPS, PKn,
Seni Budaya keterampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan).
Yang saya katakan ‘kacau’ dalam buku
tematik tersebut adalah bahwa mata pelajaran-mata pelajaran yang tersebut di
atas dalam KTSP (kurikulum sebelumnya) diintegrasikan dalam satu tema. Satu tema
tersebut akan mewakili seluruh mata pelajaran yang ada. Coba anda bayangkan,
betapa membingungkannya. Belum lagi tehnis cara penyampaian guru dan memberikan
soal ualangan. Sekali lagi saya ingin tegaskan, pengintegrasian ini tidak lain
suatu pemaksaan. Sistematika bidang studi dalam buku-buku pelajaran sebelumnya yang
sudah tersusun rapi, bab per-bab, include di dalamnya sub-sub bab dikacaukan
dengan model penyusunan buku tematik kurikulum 2013.
No comments:
Post a Comment